Pasukan angkatan udara Kerajaan Inggris (Royal Air Force/RAF) berada di garis depan upaya negara-negara dalam melacak bangkai satelit UARS yang diperkirakan jatuh Jumat (23/9/2011) tengah malam WIB.
Bangkai satelit Upper Atmosphere Research Satelite (UARS) tersebut akan menghantam wilayah bumi yang belum diketahui pasti lokasinya.
Pangkalan angkatan udara, RAF Fylingdales di North York Moors, Inggris telah menggunakan radar raksasa untuk melacak UARS.
Pangkalan AU Fylingdales memiliki jaringan radar dengan kemampuan lacak terkuat di seluruh dunia radar. Seperti dikutip Miror, radar di pangkalan tersebut mampu melacak semua benda di orbit bahkan mulai dari benda mungil berukuran 10 cm.
Pangkalan tersebut dibangun dalam suasana perang dingin untuk melacak segala serangan rudal. Peran tersebut masih dimainkan hingga kini.
"Ruang operasi angkasa di pangkalan udara Fylingdales dikerjakan 24 jam setiap hari oleh para personel militer dan sipil. Kini akan bekerja melacak UARS ketika memasuki atmosfer bumi," ujar seorang juru bicara RAF kepada media, Jumat (23/9/2011).
"Solid State Phased Array Radar (SSPAR) akan digunakan baik oleh AU Inggris maupun AU AS untuk melacak orbit final UARS," ujarnya.
Informasi tersebut akan digunakan oleh beragam lembaga lintas negara untuk memprediksi jejak kembalinya UARS di atmosfer bumi. Lebih lanjut dikatakan bahwa dengan mayoritas wilayah bumi adalah air atau lautan maka peluang jatuh ke tanah terbilang kecil.
Kemarin sebuah perusahaan antariksa di California, AS memprediksi UARS akan jatuh di sekitar Samudera Pasifik. Bangkai satelit ini disebut-sebut sebagai sampah antariksa terbesar yang jatuh ke bumi dalam 32 tahun terakhir.
Satelit UARS diluncurkan pada September 1991 oleh pesawat ulang alik Discovery untuk mempelajari lapisan ozon. UARS juga mengukur angin dan temperatur udara.


0 komentar:
Posting Komentar